Tentang Pastor James
Pastor James Bharataputra lahir pada 3 Juli 1938 di sebuah kota dekat Madurai, India yang dipanggil Michael Pattinam. Orangtua dia Irudayam Pillai dan Mdm Santhanammal memiliki 2 orang anak dan Pastor James merupakan anak tertua. Saudarinya Rosalia OSM, adalah seorang suster dalam biara, Order of Servites of Mary(OSM). Ayahnya hidup hingga usia 100 tahun dan dipanggil oleh Tuhan pada tahun 2000.
Pada tahun 1957, beliau memasuki ordo Jesuit, dan memulai masa novisiatnya (pendidikan calon biarawan) di perguruan tinggi Beschi, Dindigul, India (1957-1959) dengan mimpi untuk melayani dalam sebuah misi keluar negeri. Pada tahun 1966, tujuannya tersebut terwujud ketika beliau dikirim untuk berkarya dengan komunitas Tamil di Malaysia. Dia melayani komunitas India di Gereja St Joseph (Sentul), Gereja Fatima (Brickfields) dan Gereja Assumption (Petaling Jaya) ketika dia terikat dengan Gereja St. Francis Xavier (Petaling Jaya). Tak lama setelah kedatangannya, pemerintah Malaysia mengeluarkan undang-undang imigrasi melawan misionaris asing sehingga karena hal itu pimpinannya mengirim Pastor James ke Indonesia. Beliau menetap tinggal di Indonesia sejak saat itu.
Setelah dithabiskan menjadi imam pada tanggal 27 desember 1970, Pastor James telah melayani sebagai:
- Pastor Paroki St. Anthonius Hayam Wuruk, Medan (1972-1983)
- Pastor Paroki Hati Kudus Banda Aceh (1983-1991)
- Pastor Paroki Gembala Baik (Trans) Prafi, Papua (1992-1995)
- Rektor Seminari TOR St. Markus Pematangsiantar (1996-2000)
- Pelaksana proyek pembangunan Graha Maria Annai Velangkanni Medan (2000-2005)
- Rektor Graha Maria Annai Velangkanni Medan (sejak 2005- )
Umat Katolik Tamil di Medan, Indonesia
Komunitas Katolik Tamil di Medan, Indonesia memiliki pengabdian dan penghormatan yang mendalam untuk Bunda Maria Velangkanni. Setelah beberapa dekade tidak memiliki tempat ibadah permanen, komunitas Katolik Tamil melihat cahaya pada Pastor James Bharataputra SJ yang diutus oleh Tuhan untuk bekerja di Keuskupan Agung Medan. Pada tahun 1989, mereka mendekati Pastor James, sebagaimana dia biasanya dipanggil, dan Pastor James merenungkan hal itu dan memikirkan gagasan untuk sebuah gereja untuk komunitas Tamil. Terlepas dari keyakinan mereka, umat Tamil berdatangan ke gereja-gereja yang didedikasikan untuk Bunda Maria yang terberkati di setiap tempat dan kenyataannya diantara orang-orang Tamil, gereja Katolik selalu dikenal sebagai “Matha Koil” yang berarti gereja Bunda Maria. Pastor James melihat kemungkinan untuk membangun gereja yang didedikasikan untuk Bunda Maria dan aula komunitas untuk St. Anna, ibu dari Maria.
Mengapa Annai Velangkanni?
Uskup Agung Medan kala itu, menyetujui pembangunan gereja dan aula di tanah milik Pastor James yang berada di daerah Tanjung Selamat, pada awalnya sempat merasa tidak yakin (karena kurangnya dana dan juga keahlian). Beliau berdoa memohon petunjuk. Doa beliau akan petunjuk tersebut diterimanya saat berada di Nice, Prancis.
Pada tanggal 21 Desember tahun 2000, Pastor James memimpin sebuah kelompok dengan 15 orang peziarah dari Medan ke tanah yang suci. Ketika mereka mendarat di bandara Tel Aviv, visa Israel mereka ditolak sehingga mereka harus menemukan jalan mereka sendiri menuju Paris. Dengan sangat kecewa mereka memutuskan untuk pergi ke Lourdes pada tanggal 23 Desember. Bagaimanapun, hal itu merupakan suatu penghiburan dimana mereka masih dapat merayakan Natal di Lourdes. Tujuan selanjutnya ialah Roma dengan pemberhentian semalam di Nice, Prancis dan sebuah kunjungan ke Assisi. Pada saat di Nice, kelompok tersebut menyaksikan suatu kejadian ajaib yang memperkuat keyakinan mereka terhadap campur tangan kuat Bunda Velangkanni. Pengalaman iman mereka adalah sebagai berikut:
Salah satu anggota kelompok yaitu M Satir, hilang dan upaya yang telah dilakukan tidak dapat menemukannya. Keesokan harinya, kelompok tersebut berencana merayakan ekaristi di salah satu kamar di hotel tempat mereka menginap. Ketika Pastor James sedang bersiap untuk melaksanakan Misa, pemandu tur menghampiri dia dengan membawa kabar buruk bahwa Satir tidak dapat ditemukan bahkan setelah pencarian pada malam hari dan kasus tersebut telah dilaporkan ke polisi. Sementara itu, semua orang dalam kelompok menyadari bahwa Satir tidak dapat ditemukan. Pastor James diminta untuk melanjutkan perayaan ekaristi dan melakukan doa khusus untuk Satir yang hilang, pemandu tur melanjutkan pencarian Satir. Terjadi kegelisahan yang besar dan isak tangis selama misa berlangsung.
Pada akhir misa, sebelum berkat penutup, Pastor James mengundang kelompok tersebut untuk bergabung dengannya berdoa kepada Annai Velangkanni agar memperoleh pertolongan yang luar biasa, untuk menemukan dan membawa Satir kembali ke dalam kelompok. Mengingat salah satu keajaiban Annai Velangkanni dalam menyelamatkan pelaut Portugis dari kapal karam dan membawa mereka ke tempat yang aman, mereka memohon untuk kembalinya Satir melalui campur tangan Annai Velangkanni yang kuat. Saat mereka berdoa, mereka mendengarkan pintu terbuka. Kemudian terlihatlah, Satir berdiri, dalam keadaan pucat dan tidak mampu berkata-kata. Keajaiban itu membersihkan semua keraguan dan ketidakyakinan yang dimiliki oleh Pastor James tentang pembangunan gereja dan pada saat itulah dia memutuskan bahwa gereja tersebut akan diberi nama Annai Velangkanni.
Pastor James berdoa dan menyerahkan sisa rencana, desain, konstruksi, keuangan dan keahlian sepenuhnya dalam tangan Yesus dan Bunda Maria Velangkanni. Inilah yang menjadi titik balik dan tidak ada yang menahan dirinya hingga mimpi itu dapat terwujud.
Mengapa dia terjun ke dalam tugas luar biasa ini?
Dengan kata-katanya sendiri dia berkata:
Tujuan utama mendirikan tempat suci Maria di Medan ini ialah bukan karena hal-hal luar biasa dan ajaib yang pernah terjadi atau beberapa kejadian penampakan Maria yang terjadi disini untuk menjamin tempat suci ini, namun sebaliknya. Saya ingin Maria melakukan mukjizat ditempat ini seperti yang telah dia lakukan di Vailankanni di India selama lebih dari tiga abad yang menarik orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat dan membuat mereka mengenal anaknya Yesus lebih dekat, untuk mencintai dan mengikut Dia. Setiap tempat suci untuk berziarah ialah suatu tempat untuk menyambut dan bertemunya Tuhan dengan umat-Nya dan pada saat yang sama tempat bertemu dengan sesama sebagai anak-anak Tuhan yang menghormati sesama, mencintai sesama selayaknya saudara dengan Bapa yang sama dari surga, terlepas dari ras, suku, bahasa atau kepercayaan. Dan hal ini sesuai dengan mazmur: Betapa indahnya hidup sebagai saudara dan saudari di rumah Tuhan di bumi! “
Sumber Inspirasi Pastor James
Menurut Pastor James, keseluruhan konsep Graha Maria Annai Velangkanni terisnpirasi oleh salah satu refleksi misteri inkarnasi, seperti pada buku Latihan Rohani yang berisi tentang pengalaman spiritual St. Ignatius dari Loyola, pendiri Ordo Jesuit dan seorang guru besar spiritual yang memimpin para pencari Tuhan ke dalam pengalaman Tuhan melalui retret. Mengikuti dengan persis poin-poin dari perenungan seperti yang disarankan oleh St. Ignatius, Pastor James memiliki tujuan untuk menggambarkan bentuk utuh dari perenungan pokoknya sebagai Jesuit. Teks perenungan itu adalah:
Bayangkan bagaimana Tuhan, Tiga Pribadi Ilahi di surga melihat ke bawah di hamparan bumi, dipenuhi oleh manusia dengan keragaman warna, bahasa dan sebagainya. Tetapi mereka bertengkar dan berselisih satu sama lain dan melakukan dosa. Akibatnya mereka semua masuk ke dalam neraka. Karena belas kasihan, Trinitas memutuskan untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa dan kematian, dan mengirimkan malaikat Gabriel kepada Maria dari Nazaret untuk memintanya menjadi ibu dari putra-Nya Yesus. Dan ketika Maria menyatakan “ketaatannya”, Tuhan meninggalkan surga dan tinggal bersama umat manusia sebagai Immanuel, Tuhan beserta kita “.
Perjalanan Iman Pastor James
Pastor James memberanikan diri masuk ke dalam pekerjaan luar biasa yang pada akhirnya menghabiskan biaya lebih dari empat miliar Rupiah (setara dengan US$500.000) pada saat ekonomi nasional Indonesia sangat tidak stabil. Hal ini pastinya sangat tidak masuk akal dan aneh bagi banyak orang, tetapi tidak untuk manusia beriman.
Dengan hanya iman yang kuat dan keyakinan dalam Takdir Allah sebagai modal awal, dia memimpikan tempat suci menjadi tempat dimana surge dan bumi bertemu dan sebuah tempat dimana llah dan manusia saling berpelukan, dan disinilah tempat dimana Tuhan ingin bertemu umat-Nya terlepas dari ras, kepercayaan dan bahasa.
Dengan kata-katanya sendiri, inilah yang dikatakan Pastor James tentang perjalanan imannya:
Saya adalah seorang pemimpi dan saya memimpikan mimpi. Terkadang inspirasi Tuhan datang kepada saya selama saya bermimpi dan terkadang saya terbangun dari mimpi saya dan menuliskan beberapa rincian tentang mimpi saya agar saya tidak melupakan mimpi tersebut. Saya tidak tahu bagaimana menggambarkan pengalaman spiritual yang luar biasa ini dimana saya merasa bahwa Tuhanlah yang telah mendiktekan rencana-Nya secara rinci saat saya sedang mengerjakan pembangunan.
Maria Annai Velangkanni sepertinya menjaga kesehatan saya sepanjang waktu, walaupun saya pernah memiliki beberapa masalah kesehatan sebelum memulai pekerjaan ini. Dua kali saya mengalami kecelakaan sepeda motor yang serius dan keluar tanpa cedera berkat perlindungan Maria. Tidak lama saya merasa khawatir dengan dana untuk pekerjaan itu karena Tuhan memberikan kebutuhan mingguan saya melalui kemurahan hati ratusan pemuja Maria yang telah mengirim sumbangan melalui bank saya, kebanyakan tidak disebutkan namanya. Hampir tidak pernah saya merasakan kelelahan dalam pekerjaan saya ketika saya berusia 68 selama masa itu.
Tuhan sepertinya telah mempersiapkan saya begitu lama dalam kehidupan bermisi saya untuk tugas ini dan baru pada malam hari dalam hidup saya dan di akhir perjalanan misi saya, Dia berkenan untuk mengungkapkannya. Untuk mencapai rencanaNya, Tuhan menggunakan saya sebagai alatnya untuk membentuk tempat suci tersebut selama empat tahun sebagai hadiah terbesar, kepada keuskupan agung Medan pada tahun 2000, di awal Milenium baru.
Kau adalah ciptaan baru dari Tuhan dan sebuah misteri untuk saya dan semua orang. Kau adalah kabar baik bagi dunia karena Kau adalah Alkitab yangterbuka dan berwuju dan merupakan sebuah instrumen evangelisasi baru melalui struktur, simbol keagamaan, lukisan, pahatan, ornamen dan warna eksteriormu.
Semua pujian dan kemuliaan ditujukan kepada Tuhan karena Dia memiliki rencana untuk direalisasikan dan menggunakan sebagian besar tangan amatir untuk mencapai keajaiban ini. Saya hanya pahat kecil di tangan Tuhan, Pemahat Sejati “.